Selasa, 31 Maret 2015

Indonesia Negara yang berkembang

Indonesia Negara yang berkembang

Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut. Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi



Penyebab Indonesia menjadi Negara berkembang karena masih banyaknya masyarakat di Indonesia yang tidak punya pekerjaan
Solusi nya adalah dengan menambah nya lapangan pekerjaan di berbagai daerah dimana penduduknya mempunya tingkat pengangguran terbesar
                   Berita tentang perbaikan ekonomi indonesia
Presiden Perlu Tunjukkan Ketegasan
Minggu, 29 Maret 2015 | 16:49 WIB





JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus terjadi. Rupiah tetap tembus di atas Rp 13.000 per dollar AS. Kondisi ini tidak semata-mata dipengaruhi ekonomi global, tetapi juga karena kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah mulai menurun.

 ”Pemerintah, hingga sekarang, belum mengambil tindakan tegas. Bahkan sebaliknya, mereka cenderung menyepelekan kondisi pelemahan nilai tukar ini,” ujar Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, A Tony Prasetiantono, dalam diskusi Teras Kita ”Rupiah dan Ketahanan Politik”, di Solaria, Mal FX, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).

Diskusi hasil kerja sama Kompas, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), dan Sonora Network tersebut juga menghadirkan pembicara Ketua Dewan Pimpinan Harian Asosiasi Pengusaha Indonesia Johnny Darmawan dan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta.

Tony menyebutkan, dari dalam negeri, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga dipengaruhi berlarut-larutnya kegaduhan politik dan hukum, terutama kasus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Hingga pekan lalu, rupiah cenderung melemah. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah Rp 13.003 per dollar AS (Kamis) dan melemah 61 poin menjadi Rp 13.064 per dollar AS pada Jumat pekan lalu.

Tony mengingatkan, kepercayaan masyarakat adalah penyokong (collateral back up) yang berpengaruh besar terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. ”Bentuk collateral back up lainnya adalah cadangan devisa. Akan tetapi, Indonesia hanya mempunyai 115,527 miliar dollar AS dan utang sebesar 280 miliar dollar AS. Apakah itu cukup kuat?” kata Tony.

Cadangan devisa akan ampuh menahan pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS apabila cadangan devisa seperti Singapura. Cadangan devisa Singapura adalah 270 miliar dollar AS. Jumlah tersebut sangat besar meskipun penduduk Singapura hanya enam juta jiwa.

Saat ini, menurut Tony, kepercayaan masyarakat mulai menurun. Mereka memilih menukarkan rupiah ke dollar AS. Selain itu, mereka memutuskan untuk menyimpan uang lebih banyak ke bank. ”Presiden Joko Widodo terlihat gamang untuk segera mengambil keputusan. Tiada upaya ekspresif untuk mengatasi situasi ini,” ujar Tony.

Sikap Presiden kini, dia nilai, berbeda sekali saat tiga bulan setelah pelantikan 20 Oktober 2014. Presiden terlihat tangkas, tanggap, cepat, dan tepat memutuskan masalah.

Di sisi lain, kinerja kementerian dan lembaga juga parsial. Mereka cenderung melakukan terobosan-terobosan yang jarang sesuai dengan masalah yang dialami masyarakat. Mereka tidak jarang pula hanya ingin menyelamatkan posisi politik sendiri.

 ”Saya kira perbaikan ekonomi Indonesia adalah kesadaran bersama. Jadi, Presiden dan jajaran pemerintah lainnya harus kolektif mencari upaya jalan keluar,” kata Tony.

Senada dengan Tony, Johnny berharap pemerintah segera menyelesaikan kegaduhan politik dan hukum yang mengganggu kestabilan ekonomi.

Johnny menambahkan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan pemerintah. Ini bukan tanggung jawab Presiden Joko Widodo semata. Johnny sependapat dengan Tony bahwa kestabilan nilai tukar rupiah merupakan kerja bersama kementerian, termasuk Polri dan KPK. ”Segera cepat selesaikan kegaduhan politik agar sentimen kepercayaan masyarakat kembali menguat,” lanjut Johnny.

Langkah konkret

Johnny menyampaikan, langkah konkret yang harus diambil pemerintah harus fundamental dan memiliki peta dasar terarah. Peta tersebut perlu bersifat jangka pendek dan jangka panjang.

”Dulu, pemerintah bisa mengandalkan komoditas sebab permintaan di pasar global bagus. Namun, situasi sekarang berbeda. Komoditas penopang ekspor turut melemah seiring pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS,” tutur Johnny.

Sebagai contoh, harga komoditas unggulan seperti karet turun 74 persen dari puncaknya pada November 2014. Demikian pula harga batubara melorot 53 persen dan harga tembaga turun 32 persen (Kompas, 19/3).

Untuk jangka panjang, momentum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS seharusnya menjadi titik dasar pemerintah untuk fokus terhadap pembangunan industri manufaktur. Sektor ini dinilai dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menurut data Kementerian Perdagangan (Januari 2015), industri manufaktur belum memberikan sumbangan berarti terhadap neraca perdagangan Indonesia. Nilai ekspor nonmigas Indonesia, misalnya, hanya 11,2 miliar dollar AS. Nilai ini menurun 6,2 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2014.

Lebih jauh, menurut Johnny, pemerintah perlu menyiapkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan industri manufaktur. Infrastruktur adalah kunci agar industri ini bisa berkembang. Infrastruktur yang dimaksud bisa meliputi jalan raya, pelabuhan, listrik, dan bandar udara. Jika itu dilakukan, transportasi dan proses produksi manufaktur mampu berjalan optimal.

Tutum menambahkan, untuk memperkuat industri manufaktur di Indonesia, pemerintah juga harus menggenjot pemanfaatan bahan baku dari dalam negeri. Tiga kementerian, yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Perdagangan, telah menetapkan kewajiban tingkat komponen dalam negeri untuk barang elektronik, seperti telepon seluler, yaitu sebanyak 40 persen.

”Itu seharusnya bisa 100 persen sebab Indonesia sebenarnya mampu memproduksi bahan baku sendiri,” kata Tutum.

Untuk jangka pendek, pemerintah perlu segera menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. ”Kesempatan kerja harus diperluas agar bisa mengantisipasi banyaknya penganggur karena ketidakstabilan ekonomi,” kata Johnny.

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penganggur terbuka, menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan selama kurun waktu 2004-2014, turun. Total penganggur terbuka pada November 2004 adalah 10.125.796 orang dan pada Februari 2014 terdapat 7.147.069 orang penganggur terbuka.

Meski turun, jumlah penganggur terbuka masih tetap didominasi mereka yang berlatar belakang pendidikan SD, SLTP, SLTA umum, dan SLTA kejuruan. Jumlahnya, dari 2004 ke 2014, tetap berkisar di atas satu juta orang. Di sisi lain, penganggur terbuka dengan latar belakang pendidikan diploma ataupun universitas tetap menyisakan persoalan. Jumlah penganggur selama kurun waktu 2004 hingga 2014 adalah 200.000-700.000 orang.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia

Sumber daya manusia atau yang dikenal sebagai SDM adalah  potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

Kualitas sumber daya manusia di Negara Indonesia ini masih dalam tahapan berkembang di karenakan masih banyak nya masyarakat Indonesia yang tidak merasakan akan pendidikan sekolah
Solusi meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia adalah dengan dorongan dari pemerintah agar Indonesia memiliki pendidikan yang layak contohnya seperti mem biayai orang yang tidak mampu seminimalnya hingga ke jenjang perkuliahan agar ketika lulus nanti standaisasi perusahaan Negara Indonesia tidak kalah dengan perusahaan asing
                                                Berita tentang cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Hadapi MEA, Perusahaan Harus Pertajam Kualitas SDM



Husen Miftahudin - 31 Maret 2015 11:16 WIB
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja, Benny Soetrisno -- FOTO: MTVN/Husen Miftahudin
Description: http://d.metrotvnews.com/delivery/lg.php?bannerid=3&campaignid=1&zoneid=29&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fekonomi.metrotvnews.com%2Fread%2F2015%2F03%2F31%2F378968%2Fhadapi-mea-perusahaan-harus-pertajam-kualitas-sdm&cb=d34f2830e8
Metrotvnews.com, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta kepada perusahaan untuk mempertajam kinerja dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting mengingat dalam waktu dekat ini Indonesia akan menghadapi perdagangan bebas ASEAN.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja, Benny Soetrisno, mengatakan, dalam pembentukan pasar bebas ini akan menjadikan kompetisi antarnegara ASEAN semakin ketat. Hal itu jelas bakal membuat kualitas SDM negara-negara lain juga akan semakin kuat untuk menembus pasar di negara ASEAN yang mereka dituju.

"Apakah kualitas SDM sudah aman dari ancaman Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)? Hal yang paling dasar dipertanyakan adalah apakah Indonesia bisa bersaing dengan negara Asia Tenggara lainnya? Ini yang harus dibenahi," kata Benny, di sela-sela seminar nasional Kesiapan SDM Menghadapi MEA, di Hotel Aryaduta, Jalan Prapatan Nomor 44-48, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2015).

Menurut dia, setiap perusahaan harus mengikuti dinamika perubahan dalam menghadapi pasar bebas ASEAN. Perusahaan harus mampu menjaga agar sistem manajemen SDM tetap berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan dan jasa yang bisa memberikan nilai tambah bagi organisasi itu sendiri.

"Perusahaan fokus pada pembangunan usaha yang tajam, pelayanan yang terintegrasi, dan fungsi serta sistem manajemen SDM yang berkualitas. Sehingga memang diperlukan peninjauan ulang untuk mempertajam praktek-praktek fungsi SDM yang sekarang berlaku," papar dia.

Maka itu, lanjut Benny, untuk menghadapi MEA nanti, strategi dalam menjalankan pengembangan SDM harus menjadi perhatian yakni terkait dengan bagaimana sistem itu harus dibangun dan implementasi operasional perusahaan.

"Kita harapkan agar perusahaan lebih siap menghadapi penyesuaian dengan meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung produktivitas," pungkas Benny.
AHL



masalah perekonomian indonesia

Masalah perekonomian Indonesia
Permasalahan ekonomi dalam cakupannya bukan cuma meliputi masalah-masalah mikro seperti kekakuan harga, monopoli dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan ekonomi juga ada di dalam ruang lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan pemerintah. Permasalahan ekonomi makro Indonesia dalam membangun negara sebenarnya sangatlah pelik. Inflasi yang tidak terkendali, ketergantungan terhadap impor dan utang luar negeri merupakan beberapa masalah pemerintah dalam bidang ekonomi makro.



Masalah ekonomi  Indonesia dalam  pembangunan di bidang ekonomi adalah masalah lapangan kerja dan pengangguran. Masalah ini saling berhubungan satu sama lain. Masalah pengangguran timbul karena terjadi ketimpangan antara jumlah angkatan kerja yang tersedia.
Solusinya meningkatkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang pengangguran

                                                Berita tentang mengatasi pengangguran
Jokowi-JK Janji Atasi Pengangguran dengan "Indonesia Kerja"




JAKARTA, KOMPAS.com — Calon pasangan presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mempunyai agenda prioritas untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan. Mengenai pelatihan sumber daya manusia, pasangan ini membuat program bernama "Indonesia Kerja".
Anggota Tim Sukses Jokowi-JK yang juga ekonom Megawati Institute, Imam Sugema, mengatakan, Indonesia Kerja bertujuan untuk memperluas kesempatan kerja. Bentuk riilnya adalah penciptaan techno park.
Techno park adalah kesatuan dari tiga komponen, yaitu lembaga pendidikan dan pelatihan, lembaga riset, serta pusat pengembangan bisnis. Techno park sejenis pusat pelatihan, tetapi cakupannya lebih luas. Rencananya setiap provinsi minimal memiliki satu techno park sehingga bisa memberikan pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM) di masing-masing wilayahnya.
Berbeda dengan balai latihan kerja yang sudah ada di berbagai daerah, techno park akan menyasar masyarakat yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari sekolah menengah kejuruan (SMK), diploma tiga (D-3), hingga sarjana. Bahkan, yang sudah bekerja tetapi ingin mengasah keahliannya bisa bergabung dalam techno park.

Fokus pelatihan ataupun riset satu wilayah dibanding wilayah lainnya akan berbeda. "Sangat tergantung karakteristik wilayah bersangkutan," ujar Imam.
Misalnya, Jawa Barat bagian utara adalah lumbung pangan nasional sehingga yang akan dikembangkan adalah mengenai pertanian. Sedangkan wilayah Kalimantan lebih cocok berbicara mengenai perkebunan dan pertambangan.
Jokowi-JK berharap dengan adanya techno park, sumber daya manusia yang dicetak bisa berkualitas dan dapat diterima bekerja ataupun membuka usaha sendiri. Tak lupa pula, manusia yang dicetak adalah pekerja yang mempunyai daya saing.
Selain itu, Jokowi-JK juga akan memperluas penyediaan lapangan kerja dengan pembukaan lahan pertanian seluas 9 juta hektar. Bagi para petani yang lahannya sempit di Jawa, pemerintah menyiapkan lahan yang luas di Kalimantan. Lahan baru diyakini bisa memberi pekerjaan bagi 3 juta–4,5 juta keluarga.
Juru bicara pasangan Jokowi-JK, Sarifuddin Sudding, mengatakan, pemerintahan mendatang akan menghadapi masalah pengangguran yang lebih berat. Soalnya, dengan perlambatan ekonomi saat ini, bisa jadi angka pengangguran naik.
Karena mengkhawatirkan, Jokowi-JK juga akan menggali potensi-potensi kekayaan secara maksimal. "Roda perekonomian mikro akan lebih digerakkan," tutur Sudding.
Usaha kecil menengah (UKM) akan diperhatikan dan diperluas. Salah satunya pada industri tekstil, yang bisa menyerap banyak pekerja. Penciptaan UKM tentu akan membuka lapangan kerja yang kondusif bagi masyarakat. (Margareta Engge Kharismawati)


pengelolaan sumber daya alam yang di salah gunakan

Pengelolaan sumber daya alam yang di salah gunakan
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
Indonesia merupakan Negara yang akan kaya sumber daya alam seperti batu bara tambang emas dan masih banyak lainnya . namun banyak orang yang salah menggukan nya demi keuntungan diri sendiri mereka rela untuk melakukan apa saja asal dirinya menjadi kaya raya
Solusi agar tidak ada lagi penyalah gunaan sumber daya alam yang memperkaya diri sendiri adalah dengan adanya pengawasan dari pemerintah yang harus di perketat lagi




                                Berita tentang sumber daya alam yang di salah gunakan

KPK: Indonesia Alami Paradoks Pengelolaan Sumber Daya Alam
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews




Description: http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=11017&campaignid=4015&zoneid=427&loc=http%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fread%2F2015%2F03%2F19%2F091303%2F2863123%2F10%2Fkpk-indonesia-alami-paradoks-pengelolaan-sumber-daya-alam%3F9911012&cb=2f15bfeb38
Jakarta - Plt Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki menyatakan bahwa korupsi bukan hanya terjadi pada penyalahgunaan anggaran untuk memperkaya diri dan/atau orang lain saja. Lebih lanjut dia menegaskan bahwa buruknya pengelolaan sumber daya alam termasuk juga tindakan korupsi.

"Indonesia adalah negara kaya sumber daya alam, tetapi mengalami paradoks karena buruknya pengelolaan sumber daya alam. Dari sektor minerba saja berdasarkan data yang kami terima ada Rp 5,8 triliun kerugian negara, kerugian tiap tahun bisa mencapai Rp 10 triliun," tutur Ruki di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2015).

Indonesia disebut memiliki 31.000 hektar lahan hutan yang belum dikelola dengan baik. Sementara di sektor kelautan dan perikanan juga masih kurang menambah penerimaan negara.

Hal itu dia sampaikan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia. Acara ini dihadiri oleh Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, serta para menteri Kabinet Kerja dan para pimpinan lembaga negara.

"Index Persepsi Korupsi kita masih turun ke peringkat 107. Kalah jauh dengan Singapura di peringkat 7, Malaysia di peringkat 54, bahkan Filipina juga," sebut Ruki.

Index Persepsi Korupsi mencakup pula penilaian pelayanan publik. Dengan demikian pelayanan publik Indonesia masih rendah. "Kalau ini rendah, maka pertumbuhan ekonomi akan terhambat," ucap Ruki.

"Semoga ini bisa jadi pijakan kita semua, dan semoga Tuhan memberikan kita kekuatan batin," pungkas dia.